Tentang Internet Netral

Halo semuanya! Selamat datang di internetnetral.com.

Di internetnetral.com, kami ingin berbagi mengenai apa itu net neutrality / internet netral, dan kenapa netralitas internet harus kita jaga dan perjuangkan bersama-sama.

Indeks

1. Apa itu net neutrality / internet netral?
2. Kenapa kita harus peduli?
3. Tunggu, saya masih belum terlalu mengerti. Bagaimana internet netral mempengaruhi hidup saya?
4. Apa yang harus kita lakukan?

Apa itu net neutrality / internet netral?

Singkatnya, net neutrality / internet netral adalah sebuah konsep yang menyatakan bahwa semua data di internet itu harus diperlakukan secara sama tanpa diskriminasi.

Jika dibandingkan, internet yang kita nikmati sekarang ini bisa disamakan seperti listrik. Kita membeli listrik sesuai kapasitas yang ingin kita gunakan, namun listrik tersebut tidak dibeda-bedakan oleh PLN apakah digunakan untuk menyalakan kulkas, lampu, AC, televisi, hair dryer, dsb.

Internet pun sama, seharusnya penyedia layanan internet tidak bisa melakukan diskriminasi atas akses internet kita berdasarkan tipe konten / website apa yang kita kunjungi.

Semua konten di internet, baik itu foto lucu, forum diskusi, website belanja online, video klip, berita politik, harus diperlakukan sama dan dikirimkan ke perangkat kita tanpa diskriminasi.

Bayangkan jika kita harus membayar listrik berdasarkan peralatan yang kita gunakan.

“Oh, tarif listrik untuk kulkas itu berbeda dengan listrik untuk lampu. Tarif listrik untuk lampu pun tergantung dari tipe lampu yang digunakan, lebih mahal tarif listrik untuk lampu LED jika dibandingkan neon.

Jangan lupa, tarif listrik juga tergantung dari merk peralatan yang digunakan. Untuk kulkas, tarif listrik untuk merk Samsung itu lebih mahal daripada kulkas merk LG. Oh tapi kebetulan kami ada kerjasama dengan pembuat kulkas merk Sharp, jadi jika anda menggunakan kulkas merk Sharp, biaya listrik kulkas kamu akan kami gratiskan”

Terdengar aneh bukan? Namun itulah yang akan terjadi pada internet jika internet tidak netral

“Oh, akses internet untuk membuka website forum itu berbeda dengan website video. Kecepatannya pun bisa berbeda jika membuka website video YouTube, atau Vimeo. Lebih pelan YouTube, namun jika ingin mengakses YouTube dengan kecepatan yang lebih tinggi, harus membayar lebih. Jika ingin menonton video dan tidak dikenakan biaya, silahkan menonton melalui layanan video online milik kami sendiri.”

Bayangkan hal ini terjadi di mana mana, akses internet terbelah-belah tergantung dari konten / website yang kita kunjungi. Website berita misalnya, bayangkan website berita dengan pandangan politik tertentu, bisa diakses lebih cepat / murah dibandingkan dengan website berita lainnya.

Mulai terdengar berbahaya?

Kenapa kita harus peduli?

Sekarang ini, banyak badan di Indonesia, termasuk penyedia layanan internet yang sudah secara terang-terangan menolak net neutrality / internet netral.

“Pokoknya kami tidak mendukung net neutrality,”

Alexander Rusli, Ketua Umum Asosiasi penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), 02 Desember 2014.
Sumber: Operator Tolak Net Neutrality

“Sikap yang ditunjukkan operator dengan menolak Net Neutrality secara tegas itu bagus. Kalau Net Neutrality diterapkan, kasihan operator. Sebaiknya diambil jalan tengah untuk menemukan model bisnis ideal antara operator dan Over The Top (OTT) yakni membangun kemitraan yang mutual respect dan benefit,”

Nonot Harsono, Anggota Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), 4 Desember 2014.
Sumber: Operator Wajar Tolak Net Neutrality?

“Indosat sangat tegas menolak yang namanya net neutrality,” […] “Semua operator firm, pemerintah juga firm bahwa kita tidak mendukung net neutrality,”

Alexander Rusli, CEO Indosat, 24 April 2015
Sumber: Di Indonesia, Internet Tak Perlu Adil dan Setara?

Penyedia layanan internet ingin memiliki untung dan kuasa lebih atas konten / website / layanan apa saja yang bisa dikonsumsi oleh kita, para pengguna internet. Mereka juga akan memiliki kuasa atas penyedia layanan seperti YouTube, WhatsApp, Instagram, dll untuk membayar sebuah biaya kepada penyedia internet agar koneksi internet ke website-website mereka tetap lancar.

“Website kamu bagus yah…sayang banget nih kalau sampai pengunjung website kamu kesulitan mengaksesnya…”

Jika net neutrality / internet netral gagal kita pertahankan. Internet seperti yang kita nikmati selama 20 tahun terakhir ini akan hilang.

Tunggu, saya masih belum terlalu mengerti. Bagaimana internet netral mempengaruhi hidup saya?

Coba tanyakan kembali ke diri kita masing-masing, apakah internet sebuah kemewahan, ataukah internet sudah menjadi sebuah kebutuhan manusia yang fundamental layaknya listrik?

Jika kita kilas balik 10-20 tahun terakhir ini, sudahkah internet membawa perubahan yang luar biasa untuk umat manusia dan pribadi kita masing-masing? Sudah berapa banyak kemajuan dan inovasi yang bisa kita nikmati sekarang terjadi karena adanya internet? Apakah menurut kamu banyak dari perkembangan dan inovasi tersebut bisa hadir tanpa internet yang netral?

Internet netral menyediakan sebuah lahan bermain yang adil dan tidak memihak, sehingga tim kecil atau bahkan individu seperti anak kuliahan bisa bersaing dengan perusahaan besar dalam hal inovasi. Berapa banyak website / layanan besar yang awalnya dirintis hanya oleh anak kuliahan? Coba ingat kembali sejarah dari website seperti Google, Facebook, WordPress, dan banyak contoh lainnya.

Banyak dari mereka bukanlah pemain awal di bidangnya masing-masing.

Facebook contohnya, mereka telat start dibandingkan dengan MySpace dan Friendster. Namun Facebook sebagai pemain baru, memiliki kesempatan yang sama untuk bersaing karena internet yang netral. Bayangkan jika dulu MySpace berkolusi dengan para penyedia internet untuk mendapatkan akses internet yang lebih baik ketimbang pemain baru seperti Facebook, Facebook pasti tidak akan bisa besar seperti sekarang atau bahkan sudah mati sejak awal. Bayangkan hal ini tidak hanya terjadi di bidang media sosial, namun di semua aspek yang bersentuhan dengan internet. Inovasi akan mati tanpa internet netral.

Dan itu, akan mempengaruhi banyak orang, termasuk kamu.

Coba kita bandingkan dengan Indonesia, dan dengan startup-startup sukses di sini. Sebagai contoh, dalam dunia e-commerce.

Pada tahun 2009, sebuah website e-commerce yang masih kecil diluncurkan ke umum, namanya Tokopedia. Tokopedia didirikan oleh 2 anak muda Indonesia untuk menjawab tantangan e-commerce yang penuh dengan penipuan online pada masa-masa itu. Beberapa bulan kemudian, eBay masuk ke pasar Indonesia dan bekerja sama dengan Telkom untuk meluncurkan plasa.com. Bayangkan jika pada masa tersebut Telkom melakukan diskriminasi akses internet antara Plasa dan Tokopedia di mana pengguna internet bisa mengunjungi Plasa dengan lebih cepat, akankah Tokopedia bisa tumbuh besar seperti sekarang ini?

Selain Telkom, banyak operator lain yang memiliki e-commerce mereka masing-masing. XL dengan Elevenia, Indosat dengan Cipika, dalam waktu dekat First Media dan Bolt dengan Matahari Mall. Jika masing-masing penyedia internet melanggar netralitas internet, “bisa rusak dunia persilatan.” Banyak startup lokal akan mati karena tidak bisa bersaing dengan sehat. Inovasi anak bangsa akan mati.

Banyak pendukung intenet netral setuju bahwa internet sudahlah menjadi kebutuhan manusia yang mendasar di dunia modern ini, layaknya listrik.

Tidak ada listrik edisi premium, dan seharusnya memang tidak boleh ada.

Apa yang harus kita lakukan?

Pertama-tama, kita harus peduli, mengerti, dan menggaungkan isu ini ke kesadaran sebanyak mungkin orang.

Di Indonesia, masih banyak sekali orang yang belum mengetahui dan mengerti bahwa netralitas internet sedang dalam bahaya.

Bagikan informasi mengenai website ini ke teman-teman kamu melalui Facebook, Twitter, Instagram, Path, WhatsApp, dan berbagai kanal media sosial lainnya.

Kami dari internetnetral.com akan terus mengupdate website ini dengan berita mengenai net neutrality dari berbagai penjuru dunia.

Internet Indonesia sedang dalam bahaya, ayo kita #SelamatkanInternetIndonesia bersama-sama.