Telkom Membantu Pelanggan Agar Tidak Dirugikan Netflix (masa sih?)

Berikut adalah kutipan dari advertorial oleh Telkom yang dipublikasikan di website Kompas.

Untuk lebih meningkatkan kepuasan pelanggan dalam menikmati layanan video streaming, maka saat ini ini TELKOM sedang mengembangkan platform hybrid OTT. Layanan ini direncanakan akan diimplementasikan pada semester dua, tahun 2016 ini. Menurut VP Consumer Marketing and Sales, Jemy Confido, paid streaming / streaming berbayar Video On Demand seperti Netflix, iFlix, CatchPlay dan HOOQ disamping free streaming seperti YouTube bisa berada pada platform Telkom di samping layanan UseeTV yang sudah ada. Sehingga pelanggan bisa menikmati UseeTV yang merupakan layanan TV interaktif dari IndiHome serta beragam OTT content sekaligus. “Semua content yang ada di platform Telkom tidak akan dikenakan FUP seperti halnya UseeTV sekarang tidak dikenakan FUP“, jelas Jemy. Pengembangan platform ini sekaligus menghemat bandwidth ke luar negeri dan meningkatkan trafik Internet di dalam negeri.

Paragraf ini sangat mengkhawatirkan. Jika diperhatikan juga pernyataan dari VP COnsumer Marketing and Sales dari Telkom, terbukti bahwa Telkom ingin mengkotak-kotakkan akses internet secara tidak netral. Layanan dari Telkom sendiri akan diberikan preferensi khusus. Hal ini akan menciptakan iklim persaingan yang sangat tidak sehat jika tidak dicegah.

Bukan mustahil internet Indonesia akan seperti ilustrasi di bawah ini kedepannya jika kita gagal untuk peduli.

what-is-net-neutrality-isp-package-diagram

Sumber kutipan: Kompas.
Sumber ilustrasi: WordStream.